SMPN 20 Singkawang memberikan warna baru untuk UKS sekolah dengan mendirikan Posyandu Remaja dibulan Januari tahun 2022 di masa covid masih belum mereda. Adapun kegiatan ini melibatkan UPT Puskesmas Singkawang Tengah II yang di prakarsai oleh Ibu Destie Linasari, A.Md Keb.
Ibu Destie
selaku perwakilan dari puskesmas UPT Singkawang Tengah II, menanyakan kepada
saya selaku pengurus UKS di sekolah SMPN 20 Singkawang tentang kesediaan kami
untuk melaksanakan program tersebut. Saya dan kepala sekolah SMPN 20 Singkawang
sangat menyambut baik usulan tersebut. Awalnya saya ragu untuk melakukan itu, karena
ini merupakan awal baru bagi sekolah kami yang mana kami belum pernah melakukan
kegiatan Posyandu sama sekali. Namun setelah dijelaskan kepada kami gambaran
tentang kegiatan Posyandu Remaja maka kamipun akhirnya menyetujuinya.
Sebelum
memulai kegiatan tersebut, terlebih dahulu Ibu Destie meminta saya membentuk
kader-kader untuk Posyandu Remaja. “Tujuan dibentuknya posyandu remaja tersebut
adalah untuk membantu siswa/siswi kami agar bisa memiliki gaya hidup sehat,
cerdas dan ceria, Ungkap Ibu Destie. Adapun jumlah posyandu Remaja ini terdiri
dari 5 kader yang diambil dari siswa kelas 7 dan 8. Yang nantinya kader-kader
itu akan dilatih untuk menjadi kader yang handal dan nantinya kadar tersebut akan
mengajak teman-teman sekolahnya menjadi lebih sehat dan terampil.
Adapun yang dilakukan pada kegiatan posyandu ini dibagi menjadi 4 tahapan dalam waktu 1 tahun. Dimana tiap tahapan dilaksanakan 3 kegiatan. Tiap tahapan dilaksanakan 3 bulan sekali di minggu ke dua. Kegiatan di bulan pertama siswa/siswi dilakukan pengecekan kesehatan siswa antara lain pemeriksaan HB, Berat Badan, Lingkar Dada dan Lingkar Lengan. Di bulan kedua dilakukan penyuluhan tentang kesehatan, temannya tentang sarapan pagi dan makanan yang sehat. Ibu Destie menjelaskan bahwa anak-anak sulit untuk sarapan pagi. Selanjutnya bulan ke tiga siswa diajarkan keterampilan seperti membuat gelang, telur asin dan keterampilan lain yang bisa melatih siswa agar lebih kreatif dan inovatif. Setiap kegiatan dibagi perkelas di khususkan siswa kelas 7 untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya. Begitu seterusnya selama 1 tahun.
Ibu
Destie juga selalu ada di setiap kegiatan tersebut dan di dampingi oleh
petugas2 lainnya seperti petugas pemberi tablet tambah darah, gizi dan
informasi-informasi lainnya terkait untuk materi penyuluhan dan juga Dokter
Umum untuk mengecek kondisi kesehatan secara keseluruhan. Selain itu, para
kader-kader yang berasal dari siswa-siswi yang telah sekolah kami siapkan juga
ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan itu. Mereka terjun langsung untuk
melakukan kegiatan diatas. Mereka sangat tertantang dan senang karena mereka
akhirnya tau cara-cara melakukan pemeriksaan seperti petugas puskesmas lakukan.
Dari UPT Puskesmas Singkawang Tengah II juga memberikan table tambah darah,
setiap minggunya. Yang mana diberikan untuk siswa putri. Tapi bagi siswa putra
yang memiliki gejala anemia maka kami pun memberikan tablet tambah darah
tersebut dan dilakukan pemeriksaan secara intensif sampai anak-anak dalam
kondisi normal dan sehat.
Di
bulan April kami baru membuat nama untuk posyandu remaja untuk sekolah, yang kami
beri nama Posyandu RESIK. Nama Resik diambil atas kesepakatan Rekan-rekan guru
SMPN 20 Singkawang yang memiliki nama panjang Remaja Sehat, Inovatif dan
Kreatif. Kegiatan ini juga di dukung oleh kedua belah pihak baik dari Kepala
UPT Puskesmas Singkawang Tengah Ibu dr.
Indah dan Kepala Sekolah SMPN 20 Singkawang Bapak Hendra, S.Pd.Ind. Sesekali
kepala UPT Puskesmas memantau kegiatan yang dilakukan oleh kami. Beliau berpesan
agar siswa/siswi kami agar tetap menjaga kesehatan.
Kami
juga menjadwalkan kegiatan pemberian tablet tambah darah di setiap hari Jum’at
pagi. Kader-kader kami lah yang selalu menyiapkan itu semua. Sebelum pemberian
tablet tambah darah, petugas Puskesmas terlebih dahulu menginformasikan kepada
anak-anak terkait tujuan diberikannya obat tambah darah. Sehingga siswi putri merasa penting untuk meminum obat
tambah darah tersebut. Alhamdulillah akhirnya siswi kami pun merasa perlu untuk
meminumnya. Karena ada salah satu dari siswi kami yang memiliki gejala anemia.
Dan setelah meminum obat tambah darah itu ia merasa lebih segar dan sehat.
Akhirnya
kegiatan posyandu yang di damping oleh Petugas Puskesmas berakhir di akhir
bulan Desember 2022. Karena kegiatan ini hanya berlangsung 1 tahun saja. Ibu
Destie berpesan kepada saya agar kegiatan ini harus terus berjalan meski tanpa
di bantu oleh petugas kami. Namun jika kami membutuhkan bantuan petugas
puskesmas, mereka siap untuk membantunya.
0 komentar:
Posting Komentar